Tugas Pemasaran


MAKALAH
TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

STRATEGI PEMASARAN
HARLEY DAVIDSON

Di Buat Oleh :
Nama    : DENI IRAWAN
NPM     : 5111220046

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PANCASILA
2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun eksternal. Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam promosi atau pendekatan pemasaran lainnya, pasar atau segmen yang dibidik harus jelas Iebidahulu.
Lebih dari 60% kegagalan bisnis yang teIjadi, jika ditelusuri temyata disebabkan oleh gagalnya pengusaha mendefinisikan pasar yang dituju. Pengsaha segera bergerak bila mendengar potensi pasar, tetapi tidak bertanya Iebih jauh: siapa pasar yang ingin dituju, atau bagaimanakah potensinya.
Konsumen terlau banyak dan beraneka ragam persyaratall' pembelian, sebingga dari pada bersaing di semua segrnen, perusahaan perlu mengidentifikasi segrnen pasar yang dapat dilayani paling efektif, yaitu dengan melakukan penelitian segmentasi. Philip Kotler (1997) menandaskan bahwa segrnentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting dan positioning. Kotler menyingkat hubungan ini sebagai STP ( Segmentation, Targeting, dan Positioning ).[1]
Proses ini merupakan bagian dari kegiatan penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen yangpada tujuan akhirnya adalah memuaskan konsumen.
Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di pikiran konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian konsumen adalah suatu rangkaian tindakan fisik maupun mental yang dialami oleh seseorang konsumen dalam melakukan pembelian (Djaslim Saladin & Yevis Marti Oesman dalam Sigit (2007))[2]. Merek diyakini mempunyai kekuatan yang besar untuk memikat orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya.
Perkembangan industri sepeda motor di dunia pada saat itu dan sekarang ini dengan bermacam merek yang digunakan oleh perusahaan produsennya juga menjadikan isu merek ini menjadi sangat strategis dikarenakan dapat menjadi saran bagi perusahaan untuk mengembangkan dan memelihara loyalitas pelanggan. Merek yang kuat akan membangun loyalitas dan loyalitas akan mendorong bisnis terulang kembali. Merek yang kuat juga akan menghasilkan harga yang menarik dan menjadi penghalang bagi masuknya pesaing.

B. Perumusan Masalah
          Dari Paparan diatas Penulisa akan merumuskan Permasalahan mengenai;
1.   Apakah Sistem dan Strategi Pemasaran Yang di gunakan Oleh Perusahaan Harley Davidson.
2.   Bagaimana Konsep Positioning, Segmentasi serta Target yang di Lakukan Oleh Perusahaan Harley Davidson.



C. Maksud dan Tujuan
          Maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan Makalah ini adalah;
1.   Selain sebagai Tugas kuliah Manajemen Pemasaran Program Pasca Sarjana Universitas Pancasila
2.   Sebagai sarana Menambah Ilmu pengetahuan mengenai manajemen pemasaran bagi Penulis dan
3.   Sebagai Bahan referensi bagi pembaca untuk membuat makalah yang sejenis.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Profile Perusahaan Harley Davidson Motor Co.
1.   Sejarah singkat motor Harley Davidson.
Debutnya dimulai dari kaleng bekas untuk mesin. Persaingan dengan sepeda motor bikinan Jepang, membuatnya harus mengubah pola manajemen agar bisa kembali bangkit dari krisis. Inilah perjuangan Harley Davidson, yang lebih dari 100 tahun menjadi ikon maskulinitas.
Nama Harley Davidson telah menjadi simbol bagi raja jalanan dan anasir macho atau kejantanan. Sejarah HD dimulai pada 1901. Dua sahabat William 'Bill' Harley dan Arthur Davidson yang bersahabat sedari bocah hingga sama-sama bekerja di sebuah pabrik sepeda di Milwaukee, Wisconsin. Di pabrik sepeda ini Harley menjadi juru gambar, sementara Davidson menjadi perancang pola. Keduanya menggagas: bagaimana seandainya sepeda bertenaga angin -- itu sebabnya disebut sebagai kereta angin -- itu bisa digantikan tenaganya oleh mesin.
Memang, itu bukanlah ide orisinal. Sebelumnya, perusahaan milik ER Thomas pernah membuatnya dengan cara menempelkan mesin pada sebuah sepeda. Bill dan Arthur, waktu itu usianya -- masing-masing 21 dan 20 tahun, hanyalah perancang amatiran yang ingin menghasilkan karya yang praktis. Mereka berusaha membangun sebuah mesin internal-combustion, yang digerakkan dari dalam mesin.
Bill sangat hobi memancing, sementara Arthur kerap menyertai sobatnya mendayung perahu. Mulanya, mereka ingin menggerakkan perahu. Gagasan motorisasi sepeda itu muncul setelah mereka membaca beberapa majalah teknik. Gagasan Bill dan Arthur mulai dianggap serius setelah seorang juru gambar keturunan Jerman, Emil Kroger, bergabung. Kroger yang sebelumnya bekerja di Paris, baru saja bermukim di Amerika. Saat pindah ke Amerika, dia memboyong serta gambar-gambar terakhir mesin De Dion yang berbahan bakar bensin.
Lantas mereka memadukan pengetahuan Kroger, pengalaman Bill membuat sepeda, dan model-model mesin kecil berbahan bakar bensin buatan Arthur untuk membuka sebuah bengkel. Kekurangan modal, peralatan, serta mekanik mengganjal mimpi-mimpi mereka. Suatu ketika, Walter Davidson, saudara Arthur, yang seorang montir kereta api dari Kansas menyambangi mereka. Kedatangan Walter memecahkan persoalan mereka. Walter juga tertarik pada gagasan pembuatan sepeda bermotor, dia langsung setuju untuk pindah ke Wisconsin, tanah kelahirannya.
Maka, sejak saat itu, Bill Harley, kakak-adik Davidson, dan Kroger segera menghabiskan banyak waktunya di bengkel. Memang, awal-awal abad ke-20 itu pengembangan teknologi belumlah begitu mudah, terutama lantaran belum ada buku panduan untuk teknologi mesin. Suku cadang yang siap dipakai, sangat sedikit, sehingga setiap bagian mesin harus dibuat dengan tangan.
Konon, karburator pertama HD dibuat dari kaleng bekas pengemas tomat, sementara busi yang pertama sama besarnya dengan tombol pintu. Ketika akhirnya pengerjaan selesai, mesin pertama HD berukuran 25 inci persegi (400 cc) dengan kekuatan maksimum 3 hp. Roda belakang digerakkan langsung tanpa kopling atau persneling melalui sepotong pita kulit.
Setelah dicoba, mesin pertama HD ini ternyata terlalu lemah, hanya dapat menggerakkan sepeda pada jalan yang rata dengan kecepatan 25 mph. Begitu jalanan sedikit menanjak, mesin itu harus dibantu oleh kayuhan kaki si pengendara. Di samping itu, sepeda pun tidak mampu menahan kekuatan mesin, sehingga garpu roda depan langsung patah.
Kembali ke meja gambar, Bill dan Davidson bersaudara membesarkan diameter kipas mesin lebih dari dua kali lipat. Mereka juga mendesain rangka singel-lop untuk menggantikan rangka sepeda model pertama. Diperlukan kerja siang dan malam selama berbulan-bulan untuk mengembangkan satu kaburator yang cocok. Kehadiran Ole Evinrude, yang belakangan dikenal sebagai pembuat mesin kapal, sangat membantu. Pada 1903, Harley dan duo Davidson siap memulai produksi mesin yang pertama.
2.   Masa – masa Kejayaan.
Harley Davidson berhasil menanamkan imejnya sebagai sepeda motor yang andal. Ketika Perang Dunia I dan II, HD diandalkan untuk kendaraan perang. Perang Dunia usai, justru penggemar semakin ramai.
Di halaman belakang sebuah rumah di 38th Street, Highland Avenue, Milwaukee, William 'Bill' Harley dan Arthur Davidson mengibarkan “Harley Davidson Motor Co.” Waktu itu, tahun 1903, banyak peristiwa penting lain di dunia mesin mekanik. Henry Ford sedang bereksperimen menciptakan sebuah benda yang selanjutnya disebut mobil. Wright Bersaudara juga sedang mewujudkan mimpi menciptakan pesawat terbang. Ford sukses mencatat kesejarahan kendaraan roda 4 dengan mobil model T-nya, dan Wright berhasil mengembangkan pesawat udara sederhana. Sementara itu, Harley dan Davidson memproduksi ikon penting dalam sejarah kendaraan roda dua.
Pada tahun pertama produksi, mereka hanya membuat tiga mesin yang dijual dengan sistem 'ijon' karena mereka menerima bayaran penuh meskipun mesin belum terpasang pada masing-masing sepeda. Pembeli pertama, Meyer, mengendarainya sejauh 9.655 kilometer. Pemilik kedua, Lyon, mengendarainya lebih jauh lagi. HD pertama ini berpindah tangan lagi hingga tiga kali.
Tahun 1906, Harley Davidson memindahkan bengkelnya ke tempat yang lebih luas di Juneau Avenue. Saat itu mereka sudah bisa memproduksi 150 unit motor yang kebanyakan dibeli oleh kepolisian setempat. Enam tahun setelah berdiri, Harley Davidson memproduksi mesin dua silinder berkonfigurasi V bersudut 45 derajat. Kapasitas mesinnya sekitar 790 cc, mampu menghasilkan tujuh tenaga kuda, dan bisa dibesut hingga 60 mil per jam. Model mesin V adalah terobosan Harley Davidson, yang selanjutnya banyak ditiru oleh produsen sepeda motor lainnya.
Pada tahun tersebut, produksi HD sudah menembus angka 1.000, tepatnya 1.149 unit. Dua tahun kemudian, HD harus menghadapi pesaing yang tidak lain terinspirasi karena kisah sukses mereka. Pada 1911, paling tidak ada sekitar 150 merek motor di pasar AS. Namun, HD tetap melenggang. Pada 1913, produksi Harley-Davidson hampir mencapai 13.000 unit. Saat itu HD mengklaim mesin pertama bikinan mereka telah menempuh jarak 160.100 km. Dalam jarak tempuh sejauh itu, mesinnya tetap berfungsi optimal, dan masih menggunakan bantalan poros orisinal. Dari sini HD mulai menjual imejnya sebagai motor yang andal.
Tahun 1913 merupakan masa yang paling fenomenal dalam sejarah HD. Saat itu, untuk pertama kali mereka melakukan ekspor, salah satunya ke Inggris. Pada masa Perang Dunia I, angka produksi HD sekitar 20.000 unit, membengkak karena Pemerintah AS memesan untuk keperluan perang. Saat itu HD telah menjadi pabrik sepeda motor terbesar di Indonesia, yang dipasarkan di 67 negara.
Pada dekade 1920-an, HD mengembangkan kapasitas mesin V menjadi 74 inci kubik atau setara 1.184 cc. Karena terus mengembangkan produknya, HD tidak lumpuh ketika memasuki malaise ekonomi tahun 1933. Volume produksi memang menurun menjadi 3.700 unit. Malaise ekonomi usia, HD langsung tancap gas. Mereka memperkenalkan model EL dengan mesin berkapasitas 976 cc yang kemudian populer dengan sebutan Knucklehead.
Perang Dunia II menjadi blessing in disguise bagi HD. Setelah Jepang menyerang Pearl Harbour, pabrik HD diarahkan untuk kebutuhan pasukan Sekutu. Kebutuhan konsumen sipil ditinggalkan sama sekali. Selama 1941-1945, sekitar 90.000 unit seri WML dibuat. Untuk prestasi itu, Harley-Davidson mendapat medali ''E'' dari Angkatan Bersenjata AS.
Perang dunia usai, permintaan sepeda motor justru meningkat di AS. Sebab, di masa damai para bekas serdadu gemar berpetualang mengenang romantisme masa perang. Kecenderungan ini tentu saja meningkatkan permintaan sepeda motor. Kaum veteran inilah cikal bakal penggemar fanatik HD.
3.   Masa – masa Kritis
Sejarah emas Harley Davidson justru terancam oleh kehadiran motor bikinan Jepang yang lebih murah dan teknologinya lebih maju.
Meski “dibesarkan” oleh Perang Dunia, tidak serta merta Harley Davidson lesu setelah perang usai. Para veteran perang mengenang romantisme di medan tempur dengan berkelana menunggang kuda besinya. Mereka inilah cikal bakal kaum bikers, hidup bergerombol, berjaket kulit, dan tubuhnya penuh rajah.
Gaya hidup yang lekat sebagai simbol maskulinitas ini cepat menyebar, tidak hanya di kalangan eks serdadu. Gaya generasi ini sering disebut Wild Ones, yang diperkenalkan Marlon Brando lewat film berjudul sama. Banyak yang menyebut, gaya hidup mereka yang antikemapanan sebagai bentuk penolakan terhadap puritanisme generasi sebelumnya.
Pada tahun 1948, produksi HD menjadi 31.163 unit. Pada tahun itu, HD meluncurkan mesin 74 inci kubik yang sering disebut Panhead, dilengkapi hydraulic valve lifters dan cylinder head aluminium. Disebut The Panhead karena tutup kepala silindernya menyerupai pantat penggorengan. Memasuki dekade 1950-an, HD sudah dikendalikan oleh generasi kedua keluarga pendirinya.
Pada tahun 1957, diluncurkan The Sportster, yang disebut sebagai biangnya motor besar. Setahun kemudian, diperkenalkan Duo Glide, yang menggunakan suspensi belakang hidrolik untuk melengkapi suspensi depan yang menggunakan model garpu. Di masa inilah, komunitas bikers kian eksis.
Harley Davidson menghadapi tantangan berat ketika memasuki tahun 1960-an. Dalam waktu sekitar 10 tahun Perang Dunia usai, Jepang membangun industrinya dengan cepat. Hasilnya, adalah membanjirnya sepeda motor buatan Jepang di AS. Salah satunya Honda Motor Co. yang memperkenalkan dirinya pada tahun 1959 lewat iklan kecil di majalah sepeda motor. Manajemen HD menganggap, masuknya sepeda motor Honda yang bunyinya tidak sedap itu tidak akan mengganggu penjualan HD. Alasannya, motor bikinan Honda ukurannya terlalu kecil untuk ukuran tubuh orang Amerika.
Untuk memperkuat pabriknya, HD membeli 50 persen saham Aermacchi, anak perusahaan Italia Aeronatica Macchi. Aeoronatica adalah produsen pesawat terbang militer Italia yang pabriknya dibom pasukan Sekutu dalam PD II. Dengan bantuan konsultan teknik dari Milwaukee, Aermacchi memproduksi sepeda motor dengan spesifikasi Harley.
Honda terus mendesak masuk ke segmen pasar HD dengan cara yang tidak kelihatan mengancam, yakni dengan produk kecil yang di Jepang sendiri sangat laris. Setelah itu, penjualan ditingkatkan dengan tetap menekan harga, walaupun dalam proyeksi keuntungan jangka pendek, itu berarti pengorbanan. Setelah berhasil menancapkan kuku, Honda mulai memasarkan motor ukuran besar yang sangat mirip HD. Oleh Honda, simbol kebanggaan Amerika itu ditiru hingga ke bentuk mesinnya.
Langkah Honda menjadi pukulan telak bagi sepeda motor Aermacchi yang dibuat di Italia. Aermacchi dapat bersaing di pasar hanya untuk beberapa tahun saja. Setelah itu, terpaksa takluk pada sepeda motor Jepang yang lebih cepat, lebih murah, dan disain mesin maupun sistem listriknya lebih modern.
Salah satu titik lemah HD, seperti yang dikeluhkan para pengendara pada waktu itu, adalah lemahnya kualitas perakitan. Banyak pemilik HD yang membongkar dan merakit sendiri sepeda motornya. Dibandingkan sepeda motor Jepang yang dapat lari kencang mulus tanpa banyak menumpahkan minyak, mesin sepeda motor Harley terkesan primitif. Orang akan segera dapat mengetahui di mana sebuah motor Harley sedang diparkir, dengan melihat tumpahan minyak di tempat parkir.
Majalah Sepeda sepeda motor di AS, sama sekali tidak mendukung kesusahan yang dialami HD. Mereka cenderung enggan melakukan uji coba pada rilisan terbaru HD. Tidak ada teknologi yang baru, demikian umumnya alasan mereka. Karena itu HD pun terpacu untuk melakukan terbosoan. Pada 1963, HD mengadopsi penggunaan fiberglass dalam komponen sepeda motornya. Untuk keperluan ini, mereka membeli 60 persen saham Tomahawk Boat Manufacturing Co, produsen fiberglass di Wisconsin. N apg.
Pasca digempur produksi Jepang habis-habisan, Motor Harley Davidson Sempat merger dan mengalami volume produksi sangat tinggi, Motor Harley Davidson tetap terpuruk. Manajemen memperbaiki imej produk yang lekat dengan kaum brotherhood menjadi tunggangan kaum white-collar. Dari bad boy berjaket kulit, menjadi yuppie berdasi.
Agar tidak kalah berpacu, Harley membutuhkan suntikan tambahan modal. Untuk mendapatkan dana segar, perusahaan ini go public untuk pertama kalinya pada tahun 1965. Maka, berakhirlah masa pemilikan keluarga selama hampir 60 tahun. Dalam tiga tahun berikutnya, 1,3 juta lebih saham Harley Davidson terjual. Empat tahun kemudian, American Machine and Foundry (AMF) melakukan merger dengan HD. Di bawah pimpinan Rodney Gott –eksekutif puncak AMF- Harley memproduksi 60.000 sepeda motor.
Namun, masa merger ini dianggap sebagai masa paling gelap dalam sejarah Harley-Davidson. Yang sangat disayangkan adalah peningkatan produksi Harley sama cepatnya dengan kemerosotan kualitas produksinya. Padahal pada saat yang bersamaan, sepeda motor bikinan Negeri Matahari Terbit menyerang pasar Amerika dengan sepeda motor berharga miring. Pangsa pasar HD pun turun drastis. Dari semula 80 persen pada 1969, menjadi 20 persen sepuluh tahun kemudian.
Penurunan pangsa pasar itu membuat gerah sejumlah eksekutif Harley Davidson. Vaugh Beals, Chairman of the Board Harley Davidson –yang masuk ke perusahaan tersebut tahun 1975- tidak segan membuka kartu mengenai kondisi perusahaan. “Mulanya, kami tidak percaya keadaan kami begitu buruk, tapi kenyataannya begitu,” kata Beals. Keadaan persaingan terus memburuk hingga akhirnya AMF terpaksa menawarkan Harley ke mana-mana.
Pada tahun 1981, 13 orang dewan eksekutif Harley mengajukan proposal ke Citicorp untuk membeli kembali saham yang dikuasai AMF. Dana yang dikucurkan Citicorp US$ 80, sementara aset total HD waktu itu sekitar US$300 juta. Delapan bulan kemudian, sejumlah manajer, teknisi, dan pimpinan serikat buruh di perusahaan HD mengadakan kunjungan ke pabrik perakitan sepeda motor Honda di Marysville, Ohio. Para manajer Harley mulai menyadari adanya perbedaan dalam manajemen yang membuat perusahaan Jepang lebih unggul.
Selain memperbaiki manajemen. Eksekutif Harley pun memperbaiki konsep dan filosofi produksi HD. Sebelumnya, motor Harley adalah produk yang terjangkau, mudah dipakai serta dimodifikasi. Konsep itu diubah dengan menjadikan Harley sebagai produk mahal dan onderdilnya sulit dicari. Untuk mengganti lampu belakang, misalnya, pemilik Harley tak bisa cuma membeli batoknya. Tapi harus membeli keseluruhan spatbornya.
Harley pun memperbaiki imej produknya yang identik sebagai tunggangan segerombol bad boy seperti Hell's Angels. Harley pun melakukan riset tentang karakter pengguna produknya. Mereka adalah para pria, sudah berkeluarga, berusia lebih dari 30 tahun, dan berpenghasilan di atas rata-rata. Data itu juga menunjukkan, lebih dari 40 persen penunggang Harley adalah lulusan perguruan tinggi, dan pekerja kerah putih. “Bila Anda memakai bandana di kepala dan mengendarai sepeda motor di hari Minggu, dan pada hari Senin Anda berjas lengkap dan pergi Wall Street, maka Tuhan memberkati Anda,” kata CEO Harley Davidson's Richard Teerlink. Bila sebelumnya identik dengan gaya hidup berangasan anggota gang brotherhood, penunggang Harley dicitrakan sebagai para yuppie.
Dengan mendekatkan HD sebagai milik orang mampu, perlahan penjualan HD bangkit. Umumnya industri otomotif melakukan alih daya alias outsource, namun Harley tetap memproduksi sendiri lebih dari 50 persen komponennya di pabriknya di York. Sebagian besar komponen itu dibuat di AS. “Haga bukan masalah, kami membayar lebih untuk bikinan Amerika. Demikan juga pembeli Harley,” kata Teerlink. Produk Harley pun kian mewah, dengan bentuk heavyweight, mengkilap karena banyaknya komponen yang dilapisi krom, serta lukisan tangan yang artistik pada body-nya. Pada tahun 1986, Harley melakukan go public untuk kedua kalinya. Pada tahun yang sama, Citicorp yang kehilangan hasrat berbisnis sepeda motor menjual sahamnya ke Heller-Financial Corporation yang dimiliki oleh Holiday Ramber. 
Pada 1987, Harley dapat menarik dana US$18,7 juta dari penjualan saham, sementara Ramber mendapatkan subordinated note sebesar US$70 juta. Dengan kondisi keuangan yang semakin baik, Harley dapat menguasai 40 persen pasar. Pendapatan bersihnya mencapai rekor tertinggi, sebesar US$17,7 juta dari penjualan US$685,4 juta.

B. Landasan Teori
1. Pengertian Konsep, Defenis Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
a.  Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
1. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.[3]
3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
4. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.[4]

b. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

c. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Dari uraian diatas dapat dikatan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.


d. Sistem Pemasaran
1. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
a. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
b. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
c. Target pasar.
d. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
e. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
2. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
§ Mengendalikan perilaku saluran
§ Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
3. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
1. Demografi (kependudukan).
2. Kondisi ekonomi.
3. Teknologi.
4. Kekuatan sosial dan budaya.
5. Kekuatan politik dan legal.
6. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
1. Pasar (market)
2. Pemasok
3. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

e. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
a. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
c. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.


2. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
a. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
b. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
1. Mempertahankan pelanggan misalnya:
a. Memelihara kepuasan pelanggan;
b. Menyederhanakan proses pembelian;
c. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
2. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
a. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
b. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.

B.   Strattegi Pemasaran Yang di lakukan Oleh Harley Davidson
Perubahan imej dan gengsi, Motor Harley Davidson mulai mengalami kemajuan dan keuntungan. Setelah go public tahun 1986, Harley Davidson Motor Co. menjadi industri paling sehat di Amerika Serikat. Meski sempat stock split, harga saham Harley meningkat sampai 15.000 persen sampai saat ini.
Setelah melakukan Go public tahun 1986, setahun berikutnya, Harley Davidson Motor Co dapat menarik dana US$18,7 juta dari penjualan saham. Dengan kondisi keuangan yang semakin baik, Harley dapat menguasai 40 persen pasar. Pendapatan bersihnya US$17,7 juta, dari penjualan US$685,4 juta.
              Harley Davidson memperkenalkan mesin V-twin mereka, yang menjadi standar perusahaan sampai saat ini. Ada sesuatu dari kekuatan merek mereka yang menggugah keingintahuan kita. Harley Davidson memiliki pelanggan yang sangat tergila-gila terhadap produknya Nama dan logo Harley Davidson mewakili simbol individulisme Amerika dan bahkan sedikit pemberontakan. Perusahaan ini mesponsori kegiatan bermotor dan reli dimana-mana. Sebagian pengendara merasakan sensasi mengendara santai di sabtu sore yang malas. Deru suara motor Harley Davidson yang meraung gemuruh khas seperti suara “potato, potato, potato” membuat pengendaranya terpikat. Apapun alasannya, jenis loyalitas ini telah membantu Harley Davidson bertahan meghadapi persaingan internasional yang ketat dan mempertahankan kinerja keuangan yang kuat.
               Pernyataan misi Harley adalah: “Kami mewujudkan mimpi melalui pengalaman bermotor, dengan menyediakan pengendara motor dan masyarakat umum lini sepeda motor yang meluas, produk dan layanan bermerek dalam segmen pasar pilihan”. Pernyataan visi Harley adalah sebagai berikut: Harley Davidson adalah sebuah perusahaan internasional berorientasi aksi, pemimpin dalam komitmennya untuk meningkatkan hubungannya yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak terkait (pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat). Harley Davidson percaya bahwa kunci untuk sukses adalah menyeimbangkan kepentingan pihak-pihak terkait melalui pemberdayaan seluruh karyawan untuk berfokus pada kegiatan bernilai tambah.

1.   Divisi-divisi Harley
Harley Davidson terbagi ke dalam dua segmen: 1) sepeda motor dan produk terkait, dan 2) layanan keuangan. Harley Davidson Financial Service, Inc (HDFS) menyediakan program layanan keuangan bagi dealer dan konsumen Harley dan Buell dan AS dan Kanada.
Kelas motor besar Harley terbagi atas empat segmen: standar, kinerja, tamasya (touring), dan modifikasi (custom). Segmen standar menekankan kesederhanaan dan biaya, dan segmen kinerja menekankan kemudi dan akselerasi. Segmen tamasya berfokus pada kenyamanan untuk perjalanan jarak jauh. Segmen selera memberi kesempatan bagi pemilik untuk memodifikasi (customize) kendaraan mereka. Segmen modifikasi Harley merupakan sepeda motor yang paling banyak terjual dan harganya paling mahal karena fitur, gaya, dan nilai jual kembali yang tinggi. Harley memiliki sebuah model modifikasi yang harganya bersaing dengan sepeda motor yang sebanding yang tesedia di pasaran – Sportster 883 cc. Model ini berperan sebagai penyortir dari perkenalan kendaraan bagi konsumen baru Harley Davidson. Survey pembeli ritel perusahaan menunjukkan bahwa 75% lebih pembeli Sportster sebelumnya telah memiliki sepeda motor dengan merek yang bersaing, awam terhadap olahraga bermotor atau sempat berhenti dari olahraga itu selama lima tahun atau lebih. Perusahaan juga memiliki riset yang menunjukkan bahwa lebih dari 92% pelanggan sepeda motornya ingin untuk kembali membeli. Harley berharap bahwa pembeli model Sportster yang harganya lebih murah akan tertarik untuk membeli model modifikasi yang lebi mahal harganya di masa yang akan datang.
Lini sepeda motor Buell melayani segmen pasar standar dan kinerja. Perusahaan memperkenalkan Blast Buell pada tahun 2000 untuk pasar standar, dengan label harga berkisar $4.595. Blast lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan sepeda motor lain yang ditawarkan oleh Buell. Kendaraan itu juga memiliki mesin silinder tunggal yang berlawanan dengan cirri khas konfigurasi mesin-V. Penelitian perusahaan menunjukkan bahwa hampir separuh pembeli Blast Buell belum pernah memiliki sepeda motor sebelumnya, dan 50% lebih adalah wanita.
Harley Davidson Finansial Service (HDFS) mendanai sekitar 35% pembelian ritel Harley baru atau bekas. HDFS juga menawarkan pendanaan borongan, dengan layanan mencakup floorplan dan pembukaan pendanaan rekening sepeda motor dan aksesori. Selain itu, perusahaan ini jua sering memberikan pinjaman real estate, komputer, dan penataan ulang ruang pameran bagi banyak dealer.
Untuk menyasar kaum muda Harley Davidson membuat lini sepeda motor new V-Rod. Dan HD meluncurkan V-Rod muscle 2009, dimana HD ingin mengubah pengalam marketing tradisional. Tujuan pemasaran V-Ron ini, ekspansi pasar, diversivikasi produk, modifikasi bauran pemasaran pada targetnya demografi anak muda.  
2.   Pemasaran dan distribusi
Harley Devidson memiliki sekitar 630 dealer mandiri yang menyediakan semua layanan di AS. Upaya pemasaran dibagi antara promosi dealer, kegiatan konsumen, iklan majalah dan surat langsung, dan hubungan publik.. Harley juga mesponsori kegiatan bermotor dan acara promosi khusus dan berpartisipasi dalam semua pameran dan reli konsumen sepeda motor utama. Kelompok pemilik Harley – Harley Owners Group (HOG) – yang berdiri tahun 1983, saat ini memiliki sekitar 750 ribu lebih anggota di seluruh dunia dan merupakan organisasi penggemar sepeda motor terbesar yang disponsori oleh perusahaan itu. Kelompok petualang kendaraan Buell – Buell Riders Adventure Group (BRAG) – juga dibentuk beberapa tahun terakhir telah memiliki lebih dari 10 ribu anggota.
Perusahaan ini melisensikan nama Harley Davidson dan memproduksi kaos, perhiasan, aksesoris kulit kecil, mainan dan produk lain. Juga melisensi nama Harley Davidson untuk dua kafe yang terletak di New York dan Las Vegas.
Harley mendirikan sebuah akademi sepeda motor bagi mereka yang ingin mempelajari mengendarai sepeda motor pada tahun 2000. Akademi tersebut diberi nama “Rider Edge”. Program yang diperkenalkan pada 1000 pengendara itu belajar langsung diatas Blast Buell.
Harley memiliki katalog online yang menampilkan aksesori dan pakaian motor asli. Selain melihat-lihat konsumen dapat membeli produk itu langsung melalui situs.
Taktik pemasaran baru yang diciptakan HD pada pemasaran V-Rod Muscle adalah:
1. Sebuah akses pelanggan terhadap konten eksklusif dengan mengambil gambar  iklan dengan mobile phone camera, dan mengirim via MMS kepada pelanggan lainnya.
2.   HD me-launching V-Rod Muscle melalui You Tube Channel.

3. Pemasaran Internasional
Di Eropa, Harley mempertimbangkan selera unik dari banyak Negara individu yang secara bersama merupakan sebuah pasar yang ukurannya mirip dengan pasar AS. Demikian pula, standar kebisingan sepeda motor Uni Eropa lebih rendah disbanding standar US Environtmental Protection Agency (EPA). Hal tersebut menyebabkan biaya penelitian dan pengembangan terkait dengan emisi kebisingan sepeda motor menjadi lebih tinggi untuk pasar Eropa. Untuk Pasar Eropa 74% adalah segmen standar dan kinerja. Di Eropa HD memiliki 350 dealer.
Di Asia pangsa pasar Harley 22% dari pangsa pasar sepeda motor besar. Sekitar 213 toko Harley Davidson yang melayani 8 negara di wilayah Asia-Pasifik.
Harley memiliki sebuah fasilitas perakitan di Manaus, Brazil. Hal itu untuk meningkatkan ketersediaan sepeda motor Harley di Brazil, dan mengurangi bea masuk dan pajak, sehingga lebih terjangkau bagi kelompok konsumen yang lebih besar di Brazil.  









BAB III
KESIMPULAN

Perusahaan Harley Davidson Adalah perusahaan International yang besar dan mampu bangkit dari keterpurukan, karena mempunyai system yang baik dengan Produknya yang berkualitas, Strategi pemasaran yang handal serta, Mengkedepankan Customer Value sehingga mereka mampu berkembang dan menjadi perusahaan No. 1
Dengan mesponsori kegiatan bermotor serta ikut berpartisipasi dalam semua kegiatan pameran dan reli konsumen sepeda motor utama serta membentuk Club Kelompok pemilik Harley – Harley Owners Group (HOG) – yang berdiri tahun 1983, yang hingga saat ini memiliki sekitar 750 ribu lebih anggota di seluruh dunia dan merupakan organisasi penggemar sepeda motor terbesar yang disponsori oleh  perusahaan Harley Davidson.
Hal ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang handal berbasis pada pelanggan, sehingga menciptakan pelanggan yang loyal dan dapat dijadikan sebagai peluang bagi masuknya segmen produk yang berbeda sperti, Produk perlengkapan berkendaraan bermotor, Aksesoris, Kaos, Perhiasan dan Segmen Usaha Lainnya seperti Café yang di patenkan atas nama Harley Davidson di New York dan Las Vegas yang telah di paparkan diatas.
Bahkan Harley Davidson mendirikan sebuah akademi sepeda motor bagi mereka yang ingin mempelajari mengendarai sepeda motor pada tahun 2000. Akademi tersebut diberi nama “Rider Edge”. Program yang diperkenalkan pada 1000 pengendara itu belajar langsung diatas Blast Buell.
Harley memiliki katalog online yang menampilkan aksesori dan pakaian motor asli. Selain melihat-lihat konsumen dapat membeli produk itu langsung melalui situs. Taktik pemasaran baru yang diciptakan HD pada pemasaran V-Rod Muscle adalah: Sebuah akses pelanggan terhadap konten eksklusif dengan mengambil gambar  iklan dengan mobile phone camera, dan mengirim via MMS kepada pelanggan lainnya dan HD me-launching V-Rod Muscle melalui You Tube Channel.
Dengan Melihat track record bahwa salnya Harley Davidson, pernah melakukan terobosan pencitraan terhadap imej produknya yang identik sebagai tunggangan segerombol bad boy seperti Hell's Angels. Harley pun melakukan riset tentang karakter pengguna produknya. Mereka adalah para pria, sudah berkeluarga, berusia lebih dari 30 tahun, dan berpenghasilan di atas rata-rata. Data itu juga menunjukkan, lebih dari 40 persen penunggang Harley adalah lulusan perguruan tinggi, dan pekerja kerah putih. “Bila Anda memakai bandana di kepala dan mengendarai sepeda motor di hari Minggu, dan pada hari Senin Anda berjas lengkap dan pergi Wall Street, maka Tuhan memberkati Anda,” kata CEO Harley Davidson's Richard Teerlink. Bila sebelumnya identik dengan gaya hidup berangasan anggota gang brotherhood, penunggang Harley dicitrakan sebagai para yuppie.
Sangat mungkin sekali jika Harley melakukan terobosan baru membuka segmen pasar kepada kalangan muda yang menggemar dunia sepeda motor baik di pangsa pasar local maupun international, dengan menciptakan beberapa produk yang seyogyanya sesuai dengan selera seukuran usia mereka.




[1] Philip Kotler (1997)
[2] Sigit (2007)
[3] Philip Kotler (2007)

[4] W stanton

Categories:

Leave a Reply